Cite This        Tampung        Export Record
Judul NEGARA BIJAK : Mengintegrasikan SDM dan Teknologi Modern dalam Pengelolaan Teaching Factory (TEFA) Galeri Investasi Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado / Bervie Fransel Rondonuwu, S.E., M.M
Pengarang Juliet P.T. Makinggung, S.E., M.Si (Mentor)
Mutmainnah, S.Ip., M.Tr. AP (Coach)
Penerbitan Makassar : Puslatbang KMP LAN RI, 2024
Deskripsi Fisik 48 ;30
Subjek TEFA bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang praktis dan relevan dengan dunia industri
Abstrak lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan praktis yang vokasi terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk mencat relevan dengan kebutuhan industri. Salah satu langkah strategin yang diambil adalah melalui pendirian Teaching Factory (TEFAL Galeri Investasi Bisnis Teaching Factory adalah komep pembelajaran berbasis produksi yang menggabungkan teon dan praktik secara langsung dalam lingkungan yang menyerupai industri nyata. Dalam konteks pendidikan yokasi, TEFA dirancang Indust memberikan pengalaman belajar yang lahirnyata kepad unahasiswa, sehingga mereka ada dalam prosesi secara langsung dan tertibat aktif dalam kegiatan operasion Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja. Tujuan pendirian galeri invest Bisnis yaitu memberikan kesempatan kepada mushasiswa unt mendapatkan pengalaman praktik darampestasi dan Disnis, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapet langsung diterapkan di industry Galeri ini berperan sebaga pusat edukasi yang mengenalkan dunia pasar modal kepada mahasiswa dan masyarakat umum, dengan harapan dapat meningkatkan terasi keuangan dan minat investasi di kalangan generasi muda. Melalui TEFA, kurikulum pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan industri terkini, sehingga lulusan yang dihasilkan lebih siap dan relevan dengan perkembangan pasar kerja, dan selain memahami aspek teknis investasi, mahasiswa jaga didorong untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan memahami risiko, dan memanfaatkan peluang dalam dunia blanis dan investasi Penerapan Teaching Factory (TEFA) di institusi pendidikan vokasi seperti Politeknik menghadapi belbagal tantangan yang dapat menghambat efektivitas program ini. Salah satu masalah utama adalah kolaborasi dengan Industri sering kall menjad tantangan tersendin Kerjasama antara institusi pendidikan dan dunia industri sangat penting untuk menjamin bahwa kurikulum dan aktivitas di TEFA relevan dengan kebutuhan pasar, namun tidak semua perusahaan bersedia terlibat secara aktif dalam program ini, terutama jika tidak ada insentif yang jelas atau jka dianggap memakan waktu dan sumber daya mereka, Minimnya keterlibatan industri dapat menyebabkan kesenjangan antara materi yang diajarkan di TEFA dan keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja sesungguhnya. Masalah lainnya adalah kurangnya kesiapan dan kompetensi tenaga pengajar. Dalam konsep TEFA, dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai fasilitator yang memandu mahasiswa dalam proses produksi nyata. Hal ini menuntut dosen memilik pengalaman industri dan pemabaman praktis yang mendalam, sesuatu yang tidak selalu dimiliki oleh semua tenaga pengajar di institusi pendidikan vokasi. Akibatnya, proses pembelajaran di TEFA dapat menjadi kurang efektif jka tenaga pengajar tidak mampu menjembatani teori dan praktik dengan baik Melalui laporan ini Semua yang terlibat di TEFA nantinya diharapkan dapat memahami bahwa dipertukannya sinergii antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri. Dukungan kebijakan yang mendorong keterlibatan industri, peningkatan kompetensi dosen, serta pengembangan fasilitas can infrastruktur yang memadai sangat diperlukan.
Bahasa Tidak tersedia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan
Lokasi Akses Online Puslatbang KMP LAN

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000018447
005 20241118084757
007 ta
008 241118###########################0######
035 # # $a 0010-1124000113
245 # # $a NEGARA BIJAK : $b Mengintegrasikan SDM dan Teknologi Modern dalam Pengelolaan Teaching Factory (TEFA) Galeri Investasi Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado /$c Bervie Fransel Rondonuwu, S.E., M.M
260 # # $a Makassar :$b Puslatbang KMP LAN RI,$c 2024
300 # # $a 48 ; $c 30
520 # # $a lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan praktis yang vokasi terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk mencat relevan dengan kebutuhan industri. Salah satu langkah strategin yang diambil adalah melalui pendirian Teaching Factory (TEFAL Galeri Investasi Bisnis Teaching Factory adalah komep pembelajaran berbasis produksi yang menggabungkan teon dan praktik secara langsung dalam lingkungan yang menyerupai industri nyata. Dalam konteks pendidikan yokasi, TEFA dirancang Indust memberikan pengalaman belajar yang lahirnyata kepad unahasiswa, sehingga mereka ada dalam prosesi secara langsung dan tertibat aktif dalam kegiatan operasion Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja. Tujuan pendirian galeri invest Bisnis yaitu memberikan kesempatan kepada mushasiswa unt mendapatkan pengalaman praktik darampestasi dan Disnis, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapet langsung diterapkan di industry Galeri ini berperan sebaga pusat edukasi yang mengenalkan dunia pasar modal kepada mahasiswa dan masyarakat umum, dengan harapan dapat meningkatkan terasi keuangan dan minat investasi di kalangan generasi muda. Melalui TEFA, kurikulum pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan industri terkini, sehingga lulusan yang dihasilkan lebih siap dan relevan dengan perkembangan pasar kerja, dan selain memahami aspek teknis investasi, mahasiswa jaga didorong untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan memahami risiko, dan memanfaatkan peluang dalam dunia blanis dan investasi Penerapan Teaching Factory (TEFA) di institusi pendidikan vokasi seperti Politeknik menghadapi belbagal tantangan yang dapat menghambat efektivitas program ini. Salah satu masalah utama adalah kolaborasi dengan Industri sering kall menjad tantangan tersendin Kerjasama antara institusi pendidikan dan dunia industri sangat penting untuk menjamin bahwa kurikulum dan aktivitas di TEFA relevan dengan kebutuhan pasar, namun tidak semua perusahaan bersedia terlibat secara aktif dalam program ini, terutama jika tidak ada insentif yang jelas atau jka dianggap memakan waktu dan sumber daya mereka, Minimnya keterlibatan industri dapat menyebabkan kesenjangan antara materi yang diajarkan di TEFA dan keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja sesungguhnya. Masalah lainnya adalah kurangnya kesiapan dan kompetensi tenaga pengajar. Dalam konsep TEFA, dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai fasilitator yang memandu mahasiswa dalam proses produksi nyata. Hal ini menuntut dosen memilik pengalaman industri dan pemabaman praktis yang mendalam, sesuatu yang tidak selalu dimiliki oleh semua tenaga pengajar di institusi pendidikan vokasi. Akibatnya, proses pembelajaran di TEFA dapat menjadi kurang efektif jka tenaga pengajar tidak mampu menjembatani teori dan praktik dengan baik Melalui laporan ini Semua yang terlibat di TEFA nantinya diharapkan dapat memahami bahwa dipertukannya sinergii antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri. Dukungan kebijakan yang mendorong keterlibatan industri, peningkatan kompetensi dosen, serta pengembangan fasilitas can infrastruktur yang memadai sangat diperlukan.
650 # 4 $a TEFA bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang praktis dan relevan dengan dunia industri
700 0 # $a Juliet P.T. Makinggung, S.E., M.Si (Mentor)
700 0 # $a Mutmainnah, S.Ip., M.Tr. AP (Coach)
856 # # $a Puslatbang KMP LAN
Content Unduh katalog