Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 1550
Cover Biorafi.A.R. Baswedan: Membangun Bangsa Merajut Keindonesiaan

Biorafi.A.R. Baswedan: Membangun Bangsa Merajut Keindonesiaan

Edisi: Edisi Baru

Pengarang:
A.R.Baswedan
Penerbit:
Kompas Media,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
2014
Bahasa:
ind
Subjek
Membangun Bangsa
Deskripsi Fisik:
xli, hlm.308, : ilus ; 21 cm
ISBN:
9789797098599
Nomor Panggil:
920.Bas m
Control Number:
INLIS000000000001413
BIB ID:
0010-0718001413
Catatan
Semarang,1 Agustus 1934. Surat kabar golongan peanakan Tionghoa Mata Hati memuat foto yang menggemparkan, seorang pemuda keturunan Arab yang mengenakan beskap dan belangkon! Si pemuda menyerukan kepada kaumnya agar bersatu membantu perjuangan bangsa Indonesia. "Di mana seseorang dilahirkan, di situlah tanah airnya", tegasnya. Siapakah dia? Anak muda itu adalah Abdul Rahman (A.R.) Baswedan, seorang wartawan, politikus pejuang, dan orang Indonesia sejati (1908-1986). Tak ada alasan untuk tak mengapresiasi Baswedan dan perjuangannya. Ia bahkan layak disebut sebagai salah seorang bapak bangsa (founding father) Republik Indonesia karena keikutsertaannya dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), serta pernah menjadi Menteri Muda Penerangan. Di kalangan internal, Baswedan telah berjuang menyatukan komunitas Arab agar mereka menjadi bagian integral dari bangsa Indonesia. Melalui Parta Arab Indonesia (1934-1942), ia tegaskan Indonesia adalah ibu pertiwi keturunan Arab. Baswedan juga ikut berjuang melalui jalur pers, bersama rekan-rekan Tionghoa, termasuk Liem Koen Hian (pendiri Partai Tionghoa Indonesia) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia atas dasar persatuan dan keberagaman. Di ranah diplomasi, ia pun pernah mempertaruhkan nyawanya dalam proses pengakuan diplomatik yang pertama bagi Republik Indonesia, yakni dari Kerajaan Mesir, 1947. Inilah biografi yang membawa pesan: mencintai tanah Air dan bangsa dengan sepenuh hati adalah prioritas pertama bagi seorang anak bangsa sejati.
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1901692 920.Bas.m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1901693 920.Bas.m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Format MARC21 - Total 22 field
Tag Ind1 Ind2 Nilai Urutan
001 _ _ INLIS000000000001413 1
005 _ _ 20190614114549 2
035 # # $a 0010-0718001413 3
008 _ _ 190614################g##########0#ind## 4
020 # # $a 9789797098599 5
041 _ _ $a id 6
082 # # $a 920. 7
090 _ _ $a 920.Bas.m 8
100 _ # $a A.R.Baswedan 9
245 1 # $a Biorafi.A.R. Baswedan: Membangun Bangsa Merajut Keindonesiaan 10
260 # # $a Jakarta :$b Kompas Media,$c 2014 11
300 # # $a xli, hlm.308, : $b ilus ; $c 21 cm 12
650 _ # $a Membangun Bangsa 13
084 # # $a 920.Bas m 14
250 # # $a Edisi Baru 15
505 # # $a Semarang,1 Agustus 1934. Surat kabar golongan peanakan Tionghoa Mata Hati memuat foto yang menggemparkan, seorang pemuda keturunan Arab yang mengenakan beskap dan belangkon! Si pemuda menyerukan kepada kaumnya agar bersatu membantu perjuangan bangsa Indonesia. "Di mana seseorang dilahirkan, di situlah tanah airnya", tegasnya. Siapakah dia? Anak muda itu adalah Abdul Rahman (A.R.) Baswedan, seorang wartawan, politikus pejuang, dan orang Indonesia sejati (1908-1986). Tak ada alasan untuk tak mengapresiasi Baswedan dan perjuangannya. Ia bahkan layak disebut sebagai salah seorang bapak bangsa (founding father) Republik Indonesia karena keikutsertaannya dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), serta pernah menjadi Menteri Muda Penerangan. Di kalangan internal, Baswedan telah berjuang menyatukan komunitas Arab agar mereka menjadi bagian integral dari bangsa Indonesia. Melalui Parta Arab Indonesia (1934-1942), ia tegaskan Indonesia adalah ibu pertiwi keturunan Arab. Baswedan juga ikut berjuang melalui jalur pers, bersama rekan-rekan Tionghoa, termasuk Liem Koen Hian (pendiri Partai Tionghoa Indonesia) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia atas dasar persatuan dan keberagaman. Di ranah diplomasi, ia pun pernah mempertaruhkan nyawanya dalam proses pengakuan diplomatik yang pertama bagi Republik Indonesia, yakni dari Kerajaan Mesir, 1947. Inilah biografi yang membawa pesan: mencintai tanah Air dan bangsa dengan sepenuh hati adalah prioritas pertama bagi seorang anak bangsa sejati. 16
990 # # $a 18340 17
990 # # $a 18339 18
990 # # $a 160518339 19
990 # # $a 18339 20
990 # # $a 16051840 21
990 # # $a 160518339 22
Penjelasan Field MARC21:
  • 001: Control Number
  • 005: Date and Time of Latest Transaction
  • 020: ISBN
  • 100: Main Entry - Personal Name
  • 245: Title Statement
  • 250: Edition Statement
  • 260: Publication Information
  • 300: Physical Description
  • 650: Subject
  • 700: Added Entry - Personal Name
Informasi Katalog

Ditambahkan: 16 Jun 2016
Disetujui OPAC: 16 Jun 2016
Export