Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 2223
Cover ICMI Beberapa Catatan Kritis / Tamsil Linrung, editor

ICMI Beberapa Catatan Kritis / Tamsil Linrung, editor

Edisi: Cet 1

Pengarang:
linrung, Tamsil (Editor) ; Idham Hayat ; Hidayat Tri Sutardjo
Penerbit:
Amanah Putra Nusantara,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
1995
Bahasa:
ind
Subjek
Pandangan Islam
Deskripsi Fisik:
307 hlm. ; 21 cm.
Nomor Panggil:
291.178 Icm
Control Number:
INLIS000000000002062
BIB ID:
0010-0718002062
Catatan
Tanggal 7 Desember 1990, ketika sekitar 500 orang cedendikiawan berhimpun dalam sebuah simposium di Universitas Br Oleh banyak kalangan a timbul pro dan kontra. Pantas tidak tidak pantaskah cendikiawan turun dari rumahnya yang konon berada di 'angin' itu dan wajar tidak wajarkah mereka berhimpun dalam satu wadah? Oleh banyak kalangan, kelahiran ICMI lebih banyak dilihat sebagai fenomena politik. Bagi yang pro melihatnya sebagai pelunakan sikap Pemerintah kepada umat, yang kontra melihatnya fenomena itu sebagai sebuah kooptasi pemerintah atas umat. Padahal baik yang pro maupun yang kontra lupa bahwa ICMI adalah fenomena sosial, bukan fenomena politik..Di balik ICMI terdapat kelas menengah baru yang sedang tumbuh, dan butuh penyaluran potensi. Dalam kapasitasnya sebagai organisasi cendikiawan, ICMI memiliki posisi untuk melakukan aliansi strategis lintas kelas bahkan integrasi sosial-kultural dan politik. Di atas landasan integrasi itulah terbuka peluang bagi umat Islam untuk melakukan partisipasi dalam pembangunan nasional. Maka seyogyanya ICMI membantu proses pendewasaan umat dan bangsa, selain diharapkan mendorong iklim dan demokratisasi yang kini hidup dimasyarakat. Dan sebagai eksponen bangsa (umat) yang berdiri digarda depan, ICMI harus memiliki kepekaan untuk membangun tatanan demokrasi politik yang sehat, egaliter dan emansipatif di Indonesia. Persoalannya dapatkah ICMI mengartikulasikan eksistensinya secara independen kekuasaan? Mampukah ICMI menjadi kekuatan moral, intelektual dan sosial berorientasi kerakyatan? Lalu, apa yang mesti diperankan ICMI dalam pertautannya dengan wajah masa depan bangsa? Buku ini dengan lugas memaparkan pada Anda.
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1902797 297.272 Icm Dapat dipinjam My Library Tersedia
B18374 291,178 Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1902775 291.178 ICM Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Format MARC21 - Total 23 field
Tag Ind1 Ind2 Nilai Urutan
001 _ _ INLIS000000000002062 1
005 _ _ 20190827032528 2
035 # # $a 0010-0718002062 3
008 _ _ 190827################g##########0#ind## 4
041 _ _ $a id 5
082 # # $a 291.178 6
090 _ _ $a 297.272 ICM 7
245 1 # $a ICMI Beberapa Catatan Kritis /$c Tamsil Linrung, editor 8
250 # # $a Cet 1 9
260 # # $a Jakarta :$b Amanah Putra Nusantara,$c 1995 10
300 # # $a 307 hlm. ; $c 21 cm. 11
650 _ # $a Pandangan Islam 12
084 # # $a 291.178 Icm 13
700 _ # $a Idham Hayat 14
700 _ # $a Hidayat Tri Sutardjo 15
856 # # $a Perpustakaan Lembaga Administrasi Negara 16
100 _ # $a linrung, Tamsil (Editor) 17
520 # # $a Tanggal 7 Desember 1990, ketika sekitar 500 orang cedendikiawan berhimpun dalam sebuah simposium di Universitas Br Oleh banyak kalangan a timbul pro dan kontra. Pantas tidak tidak pantaskah cendikiawan turun dari rumahnya yang konon berada di 'angin' itu dan wajar tidak wajarkah mereka berhimpun dalam satu wadah? Oleh banyak kalangan, kelahiran ICMI lebih banyak dilihat sebagai fenomena politik. Bagi yang pro melihatnya sebagai pelunakan sikap Pemerintah kepada umat, yang kontra melihatnya fenomena itu sebagai sebuah kooptasi pemerintah atas umat. Padahal baik yang pro maupun yang kontra lupa bahwa ICMI adalah fenomena sosial, bukan fenomena politik..Di balik ICMI terdapat kelas menengah baru yang sedang tumbuh, dan butuh penyaluran potensi. Dalam kapasitasnya sebagai organisasi cendikiawan, ICMI memiliki posisi untuk melakukan aliansi strategis lintas kelas bahkan integrasi sosial-kultural dan politik. Di atas landasan integrasi itulah terbuka peluang bagi umat Islam untuk melakukan partisipasi dalam pembangunan nasional. Maka seyogyanya ICMI membantu proses pendewasaan umat dan bangsa, selain diharapkan mendorong iklim dan demokratisasi yang kini hidup dimasyarakat. Dan sebagai eksponen bangsa (umat) yang berdiri digarda depan, ICMI harus memiliki kepekaan untuk membangun tatanan demokrasi politik yang sehat, egaliter dan emansipatif di Indonesia. Persoalannya dapatkah ICMI mengartikulasikan eksistensinya secara independen kekuasaan? Mampukah ICMI menjadi kekuatan moral, intelektual dan sosial berorientasi kerakyatan? Lalu, apa yang mesti diperankan ICMI dalam pertautannya dengan wajah masa depan bangsa? Buku ini dengan lugas memaparkan pada Anda. 18
990 # # $a 96111184 19
990 # # $a 96111184 20
990 # # $a 150217550 21
990 # # $a 96111184 22
990 # # $a 96111184 23
Penjelasan Field MARC21:
  • 001: Control Number
  • 005: Date and Time of Latest Transaction
  • 020: ISBN
  • 100: Main Entry - Personal Name
  • 245: Title Statement
  • 250: Edition Statement
  • 260: Publication Information
  • 300: Physical Description
  • 650: Subject
  • 700: Added Entry - Personal Name
Informasi Katalog

Ditambahkan: 15 Mar 2017
Disetujui OPAC: 15 Mar 2017
Export