Perpustakaan Pusat LAN RI

Kalimat Jurnalistik

Bahasa ragam jurnalistik yang baik bisa ditengarai dengan kalimat-kalimat yang mengalir lancar dari awal sampai akhir, menggunakan kata-kata yang merakyat akrab di telinga masyarakat sehari-hari, serta tidak menggunakan susunan yang kaku, formal, dan sulit dicerna. Buku ini menguraikan pedoman-pedoman yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalimat jurnalistik. Uraikan disampaikan dengan penjelasan serta contoh-contoh yang mudah dipahami. Penulisan berita harus rasional, logis sesuai nalar atau akal sehat. Secara intens si wartawan harus membiasakan diri dengan reasoning, berargumentasi serta berdialog dengan dirinya sendiri menggunakan jalan pikiran yang sehat. Pegangan bagi wartawan untuk mendidik serta mencerdaskan masyarakat dan bangsanya. Berita harus bermutu, harus mengangkat persoalan yang ada dalam masyarakat , harus menyiratkan aspirasi masyarakat, harus memanusiakan manusia, membela hak asasi manusia. Menangani berita dengan penuh tanggung jawab, jangan membohongi pembacadan jangan memelintir berita. Bahasanya harus baik dan benar, santun, menunjukkan rasa hormat kepada sumber berita maupun pembacanya. Itulah pertanda orang-orang yang terpelajar dan bermartabat. Tampilan bahasa yang semrawut, kasar dan jorok, dan melecehkan orang, seakan-akan memproyeksikan uneducatedness atau terkesan seperti uncivilized. Tugas wartawan adalah mengangkat dan mengolah peristiwa atau keadaan itu menjadi berita untuk dikonsumsi oleh pembacanya. Seorang wartawan masih harus membaca banyak buku perihal jurnalistik, komunikasi, psikologi, sosial, politik, olah raga, sastra, kebudayaan, ensiklopedi dan buku lainnya , sebagai modal untuk menjadi wartawan yang andal. Semakin pandai para wartawannya, semakin pandai pula masyarakatnya, semakin bodoh para wartawannya, semakin bodoh masyarakatnya.