Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 4931
Cover Aksentuasi perpustakaan dan pustakawan / Supriyanto, dkk

Aksentuasi perpustakaan dan pustakawan / Supriyanto, dkk

Pengarang:
Kosam Rimbarawa ; Supriyanto
Penerbit:
PD-IPI DKI,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
2006
Bahasa:
ind
Subjek
Perpustakaan
Deskripsi Fisik:
ix,399 hlm. : ilus ; 24 cm.
ISBN:
9799501326
Nomor Panggil:
020 AKS
Control Number:
INLIS000000000004740
BIB ID:
0010-0219000340
Catatan
Di era globalisasi saat ini informasi telah membludak.Oleh karena itu dengan adanya ini semua dituntut untuk memahami apa yang dimaksud dengan "Information literacy" yaitu bagaimana cara mencari informas, melokalisasi, mengorganisasi dan mengimplementasikan informasi sehingga menghasilkan produk baru dan bermanfaat. Oleh sebab itu hubungan antara banjirnya informasi tidak terlepas kerja di perpustakaan serta bagaimana pengelolaannya dihubungkan pula dengan meleknya informasi (information literacy), untuk melek informasi perlu adanya kemauan membaca untuk mendapat tambahan pengetahuan tersebut. Bagi pustakawan itu merupakan suatu kewajiban dalam mencapai tingkat Information literacy.
Dilain pihak pengembangan perpustakaan sendiri kelihatannya masih kurang bersemangat, walaupun sudah banyak Peraturan Pemerintah, peraturan presiden, sampai instruksi tingkat paling bawah, yang dikeluarkan dari semua kementerian maupun dari non Departemen.Apa yang menyebabkan kurang berkembangnya sarana perpustakaan, kinerja pustakawan, serta minat baca terhadap koleksi perpustakaan.
Kondisi perpustakaan suatu bangsa adalah merupakan cerminan atau refleksi tingkat kebudayaan serta tingkat peradaban yang dicapainya, dimana perpustakaan diharapkan mampu memperkenalkan dan meningkatkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat serta menanamkan sikap untuk terus-menerus bisa belajar secara berkelanjutan seumur hidup sepanjang hayat (long live education).
Selain pusat informasi, perpustakaan juga dapat dikatakan sebagai pusat pelestarian budaya bangsa, oleh karena di perpustakaan juga di simpan karya-karya budaya bangsa seperti : naskah hikayat Hang Tuah dari Melayu, cerita Parahyangan dari Sunda Babad tanah Jawi dari Jawa dan lain-lainnya. Pengetahuan tentang budaya bangsa ini, hanya dapat diketahui jika kita atau bangsa ini rajin membaca.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk mengenalkan budaya bangsa kepada suatu masyarakat perlu ditingkatkan minat bacanya. Khususnya membaca di perpustakaan, dimana khasanah budaya bangsa tersebut dapat ditemui atau disimpan.
Minat baca di Indonesia dapat dikatakan masih rendah, apabila bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Tetapi apakah benar minat membaca di kalangan masyarakat kita rendah ?Dalam penelitiannya Primanto Nugroho menyatakan bahwa minat baca rendah karena daya "mengunyah" bacaan menjadi yang berguna di masyarakat kitasih rendah. Hal ini disebabkan waktu yang mereka miliki untuk membaca sangat sedikit dan sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Masalah rendahnya minat baca di kalangan masyarakat pada umumnya dan kalangan perguruan tinggi khususnya juga tidak terlepas dari tradisi lisan yang ada di dalam kehidupan masyarakat kita. Prof. A.Teeuw (1994) dalam bukunya yang berjudul "Indonesia, antara kelisanan dan keberaksaraan, mengungkapkan bahwa secara umum masyarakat Indonesia menganut tradisi lisan.
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1900886 020 AKS Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Dibaca
B19032710 020 AKS Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Informasi Katalog

Ditambahkan: 26 Feb 2019
Export