Detail Katalog
ID: 5058
Pengelolaan ekonomi daerah dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi daerah. / Widhi Novianto
Edisi: Cet.1
Pengarang:
A. Rina Herawati ; Yogi Suwarno
A. Rina Herawati ; Yogi Suwarno
Penerbit:
Lembaga Administrasi Negara,
Lembaga Administrasi Negara,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Jakarta :
Tahun Terbit:
2010
2010
Bahasa:
ind
ind
Subjek
Pembangunan - ekonomi
Deskripsi Fisik:
xviii, 201 hlm. : ilus ; 20 cm.
xviii, 201 hlm. : ilus ; 20 cm.
ISBN:
9789791793988
9789791793988
Nomor Panggil:
R 330.9 LEM
R 330.9 LEM
Control Number:
INLIS000000000004867
INLIS000000000004867
BIB ID:
0010-0319000057
0010-0319000057
Catatan
Krisis ekonomi 1997/1998 telah melahirkan kensensus nasional untuk memutar haluan sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Perubahan sisstem pemerintahan tersebut dilandasi asumsi gagalnya pemerintahan yang sentralistis dalam mempertahankan perekonomian Indonesia dari badai krisis ekonomi. Dominasi pemerintah pusat dalam perumusan dan implementasi kebijakan dianggap sebagai titik lemah dalam sistem kebijakan nasional. Pemerintahan pusat memiliki keterbatasan informasi kebutuhan masyarakat serta rentang kendali manajemen pemerintahan. Sementara itu, pemerintah pusat dihadapkan pada keterbatasan kewenangan dalam mengatasi berbagai persoalan publik. Alhasil, goncangan ekonomi pada skala regional dengan mudahnya meluluhlantahkan sendi-sendi perekonomian Indonesia.
Sesuai harapan masyarakat desentralisasi dan otonomi daerah tentunya diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap persoalan ekonomi yang dihadapi Indonesia. Kebijakan ini tentunya tidak hanya dirancang untuk melimpahkan kewenangan pusat ke daerah serta meningkatkan kapasitas fiskal daerah tetapi juga diharapkan dapat mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan sehingga dapat mengembalikan keadaan Indonesia dari kondisi keterpurukan ekonomi yang sangat menyakitkan rakyat.
Namun demikian, setelah sepuluh tahun usia desentralisasi, kondisi bangsa masih belum menunjukkan pemulihan yang berarti. Beberapa survey menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat belum membaik. Bahkan menurut hasil studi yang dilakukan oleh Damanhuri melalui analisis perbandingan terhadap 71 negara menunjukkan Indonesia masih berada di tingkat kemajuan dalam perkembangan demokrasi politik pada level tingkat menengah, namun belum ada realisasinya terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi yang rendah. Pembangunan ekonomi di tingkat daerah juga masih mengindikasikan masih tingginya tingkat kemiskinan.Salah satu indikator tersebut adalah indeks kedalaman kemiskinan. Indeks lainnya yang menunjukkan kemiski9nan di Indonesia adalah Indeks keparahan kemiskinan. Atas dasar latar belakang tersebut diperlukan konstruksi model pengembangan kapasitas pengelolaan potensi dan sumber daya ekonomi daerah, penentuan skenario kebijakan dan program aksi dalam kerangka pengembangan kapasitas pengelolaan ekonomi daerah untuk percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Sesuai harapan masyarakat desentralisasi dan otonomi daerah tentunya diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap persoalan ekonomi yang dihadapi Indonesia. Kebijakan ini tentunya tidak hanya dirancang untuk melimpahkan kewenangan pusat ke daerah serta meningkatkan kapasitas fiskal daerah tetapi juga diharapkan dapat mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan sehingga dapat mengembalikan keadaan Indonesia dari kondisi keterpurukan ekonomi yang sangat menyakitkan rakyat.
Namun demikian, setelah sepuluh tahun usia desentralisasi, kondisi bangsa masih belum menunjukkan pemulihan yang berarti. Beberapa survey menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat belum membaik. Bahkan menurut hasil studi yang dilakukan oleh Damanhuri melalui analisis perbandingan terhadap 71 negara menunjukkan Indonesia masih berada di tingkat kemajuan dalam perkembangan demokrasi politik pada level tingkat menengah, namun belum ada realisasinya terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi yang rendah. Pembangunan ekonomi di tingkat daerah juga masih mengindikasikan masih tingginya tingkat kemiskinan.Salah satu indikator tersebut adalah indeks kedalaman kemiskinan. Indeks lainnya yang menunjukkan kemiski9nan di Indonesia adalah Indeks keparahan kemiskinan. Atas dasar latar belakang tersebut diperlukan konstruksi model pengembangan kapasitas pengelolaan potensi dan sumber daya ekonomi daerah, penentuan skenario kebijakan dan program aksi dalam kerangka pengembangan kapasitas pengelolaan ekonomi daerah untuk percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Status
Tersedia di OPAC
Bibliografi Nasional Indonesia
Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode | Nomor Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
B1900966 |
R 330.9 LEM |
Baca di tempat | Perpustakaan LAN Jakarta | Tersedia |
Aksi Cepat
Informasi Katalog
Ditambahkan: 05 Mar 2019