Perpustakaan Pusat LAN RI

Reformasi Perkotaan

Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan dunia yang kian mengkota ini memang sangat beragam, namun bila diperas kiranya dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama globalisasi ekonomi dan aktivitas sosial, yang menyebabkan dunia ini seolah menjadi satu kesatuan tanpa ada batas-batas yang jelas antar negara, antar daerah, dan antar kota. Pasar dan tenaga kerja yang semula terbatas hanya berskala lokal, sekarang telah berubah akibat pola produksi dan konsumsi yang dikendalikan oleh kekuatan institusi atau kelembagaan blobal, yang kebanyakan berlokasi di kota raya. Kedua , pertumbuhan yang eksponensial dari ukuran dan jumlah kota serta penyebaran kota-kota (termasuk kota baru dan kota satelit) yang merambah ke teritori yang semula tidak diduga akan menjadi kota. Perbukitan, persawahan, pantai, semuanya diserbu tanpa ampun. Bahkan lautpun direklamasi jadi kawasan perkotaan yang dinilai menjanjikan. Gebyar perkotaan ibarat lampu yang menarik perhatian laron. Ketiga, kantung-kantung residu daerah perdesaan semakin merosot kondisinya, kehilangan pesona dan daya tariknya, kurang memberi peluang bagi warganya untuk berkembang karena boleh dikata tidak ada alternatif (terutama dalam kaitannya dengan lapangan kerja). Dengan semakin terbukanya jaringan informasi dan komunikasi, terbuka pulalah berbagai alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat perdesaan. Wawasan global tidak lagi menjadi monopoli masyarakat perkotaan.
Dampak yang positif berupa kota-kota yang berkembang pesat sebagai motor penggerak ekonomi dan pemacu pperadaban. Sedangkan bila tidak disiati dengan baik, kepesatan perkembangan kota akan menimbulkan dampak negatif berupa terkurasnya sumber daya, pemborosan energi, terganggunya keseimbangan lingkungan, macetnyalalu lintas, meninbgkatnya kadar pencemaran, kesenjangan dan keresahan atau kecemburuan sosial yang disebut dengan social dynamite.