Detail Katalog
ID: 5885
Tadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berdasarkan Pendekatan Kontekstual / Ahmad Zayadi
Edisi: 1
Pengarang:
Zayadi,Ahmad ; Abdul Majid
Zayadi,Ahmad ; Abdul Majid
Penerbit:
Raja Grafindo,
Raja Grafindo,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Jakarta :
Tahun Terbit:
2005
2005
Bahasa:
ind
ind
Subjek
Islam - Pendidikan
Deskripsi Fisik:
x, 200 hlm. : ilus ; 21 cm.
x, 200 hlm. : ilus ; 21 cm.
ISBN:
9793654813
9793654813
Nomor Panggil:
297.07 Zay t
297.07 Zay t
Control Number:
INLIS000000000005690
INLIS000000000005690
BIB ID:
0010-0819000120
0010-0819000120
Catatan
Prinsip-prinsip pembelajaran berdasarkan tindakan Rasulullah. Pikiran-pikiran utama yang terdapat dalam prinsip, strategi, dan tahapan KBM PAI mencerminkan bahwa pembelajaran PAI tidak sederhana dalam proses penyampaiannya. Namun , lebih jauh dari itu, fungsi dan peran PAI sampai pada pembentukan akhlak karimah dan kepribadian seutuhnya (kaffah). Seperti apakah ucapan Rasulullah ketika menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada umatnya? Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia. Dan kita telah menemukan bahwa terdapat perbedaan dalam cara-cara orang berbicara. Ada yang berbicara panjang lebar, padahal informasi yang didapatkan sedikit saja, sementara ada yang memiliki pengetahuan yang banyak, tetapi ia membutuhkan kekuatan ungkapan untuk menyampaikan pengetahuan itu.
Bahkan ada yang memperpanjang pembicaraan, sementara dia mengetahui bahwa hal itu bisa diringkas tanpa menghilangkan sedikitpun inti dari pembicaraanya. Apa yang kita sebutkan tadi tidak lain merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang kita hadapi. Jika demikian, berarti kita mesti mencari cara terbaik sekaligus benar untuk berkomunikasi dengan orang lain. Cara-cara tersebut ternyata kita temukan pada diri Rasulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah. “Rasulullah tidak berbicara dengan sambung menyambung (nyerocos) seperti yang kalian lakukan ini. Akan tetapi pembicaraan Rasulullah terpisah-pisah dengan jeda. Jika seseorang menghitung kata-katanya, tentu ia dapat menghitungnya. Sedangkan jika Rasulullah mengucapkan satu kalimat, dia mengulanginya sebanyak tiga kali agar dapat diingat”.
Bahkan ada yang memperpanjang pembicaraan, sementara dia mengetahui bahwa hal itu bisa diringkas tanpa menghilangkan sedikitpun inti dari pembicaraanya. Apa yang kita sebutkan tadi tidak lain merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang kita hadapi. Jika demikian, berarti kita mesti mencari cara terbaik sekaligus benar untuk berkomunikasi dengan orang lain. Cara-cara tersebut ternyata kita temukan pada diri Rasulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah. “Rasulullah tidak berbicara dengan sambung menyambung (nyerocos) seperti yang kalian lakukan ini. Akan tetapi pembicaraan Rasulullah terpisah-pisah dengan jeda. Jika seseorang menghitung kata-katanya, tentu ia dapat menghitungnya. Sedangkan jika Rasulullah mengucapkan satu kalimat, dia mengulanginya sebanyak tiga kali agar dapat diingat”.
Status
Tersedia di OPAC
Bibliografi Nasional Indonesia
Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode | Nomor Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
B1902127 |
297.07 Zay t |
Dapat dipinjam | Perpustakaan LAN Jakarta | Tersedia |
B1902128 |
297.07 Zay t |
Dapat dipinjam | Perpustakaan LAN Jakarta | Tersedia |
B1902129 |
297.07 Zay t |
Dapat dipinjam | Perpustakaan LAN Jakarta | Tersedia |
Aksi Cepat
Informasi Katalog
Ditambahkan: 23 Aug 2019