Detail Katalog
ID: 5907
Manajemen Permasaran Global Jilid 1. / Wareen J. Keegan
Edisi: Ed.Revisi
Pengarang:
Keegan Warren J. ; Alexander Sindoro ; Bob Widyahartono
Keegan Warren J. ; Alexander Sindoro ; Bob Widyahartono
Penerbit:
Prenhalindo,
Prenhalindo,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Jakarta :
Tahun Terbit:
1996
1996
Bahasa:
ind
ind
Subjek
Manajemen Pemasaran
Deskripsi Fisik:
xx, 341 hlm : ilus. ; 28 cm
xx, 341 hlm : ilus. ; 28 cm
ISBN:
9798901150
9798901150
Nomor Panggil:
658.81 KEeem
658.81 KEeem
Control Number:
INLIS000000000005712
INLIS000000000005712
BIB ID:
0010-0919000007
0010-0919000007
Catatan
Buku Global Marketing Management edisi ke lima, merupakan " the Best Selling Book In Asia 1995". , digunakan secara intensif disekolah bisnis, terutama di Jepang. Mitsuzo Tamaki, Sekretaris Jenderal Marketing Association dan juga pengajar tamu di Kyoto University, dia sangat mengagumi buku ini.
Beberapa pandangan yang patut direnungkan oleh Indonesia pengantar buku ini juga mengkaitkan beberapa konsepnya dengan model marketing plus 2000 dari MarkPlus.
Global marketing adalah proses memfokuskan sumber daya dan tujuan serta organisasi pada kesempatan di arena global, maka yang terjadi di Indonesia sebaliknya.Sebagian besar perusahaan kita justru memfokuskan sumber daya dan tujuan serta organisasi pada pada domestik. Mengapa?oleh karena pasar kita cukup besar dengan jumlah penduduk yang besar, dengan jumlah penghasilan perkapita sudah mencapai U$000 pertumbuhan perekonomian rata2 7% per tahun, membuat perusahaan kita malas mencari kesempatan diluar negeri. Banyak perusahaan kita menjadi besar karena mendapat perlindungan, buka karena menggunakan strategi yang unggul. Belum ada kebiasaan untuk melihat perikalu konsumensecara teliti, padahal untuk berglobal marketing, kita harus meneropong consumer behaviour dari pasar global itu sendiri. Dari defisit transaksi berjalan yang mulai membesar terlihat bahwa impor yang makin membesar secara pesat bukanlah mesin, melainkan bahan makanan Hal ini lah yang semakin merepotkan perusahaan-perusahaan nasional kita, sehingga mereka lupa untuk memfokuskan usaha untuk mencari kesempatan global Yang lebih terlihat adalah "ancaman global".
Oleh karena itu, dalam hal ini yang terpenting adalah pada "konsep pemasaran". Pergeseran konsep pemasaran menurut Prof Keegan dari lama ke baru ke strategis, walaupun menggunakan terminologi yang berbeda, pergeseran yang serupa tetapi tak sama yang ada di konsep Marketing Plus 2000 model dari MarkPlus mempunyai jiwa yang sama. Perusahaan terpaksa harus melakukan pergeseran apabila situasi persaingan berubah (lihat gambar 1 & 2 yang diambil dari Marketing Plus 2000 model). Bagaimana dengan perusahaan nasional kita?. Sebagian besar perusahaan kita masih menggunakan konssep pemasaran "lama".Atau paIing banyak "baru" belum "strategis". Dari hasil temuan, bahwa sebagian besar perusahaan nasional swasta masih selling-oriented".sedangkan sebagian besar BUMN selalu masih production oriented. Akan tetapi tidak berarti bahwa tidak ada perusahaan swasta nasional yang sudah marketing oriented dan sedang menuju ke market driven atau bahkan customer driven (lihat gb.5)
Membaca lima tahapan dibuku ini, tentu akan jadi "ngeri" .Mengapa ? Karena sebagian besar perusahaan kita masih berada ditahap I (domestik).Kalaupun melakukan ekspor masih ditahap II (ekspor), sedikit sekali yang sudah mencapai tahap III (multinasional). Padahal pasar kita diserang oleh perusahaan-perusahaan yang sudah sampai tahap IV(global) bahkan tahap V (ransnasional). Dengan demikian situasi menjadi tidak seimbang. Sementara pemerintah termasuk yang paling aktif dalam gerakan liberalisasi perdagangan. Di pihak lain persiapan dari perusahaan nasional kita sangat ketinggalan jauh. Karena itu harus melakukan "lompatan" Menurut Pfor. Keegan, hal itu bisa dimungkinkan asal dimulai dengan visi, inspirasi dan aspirasi global yang sangat . Posisi kita dipasar domestik akan semakin kuat, kalau kita juga mulai berpikir untuk memperluas pasar ke luar negeri (Tp)
Beberapa pandangan yang patut direnungkan oleh Indonesia pengantar buku ini juga mengkaitkan beberapa konsepnya dengan model marketing plus 2000 dari MarkPlus.
Global marketing adalah proses memfokuskan sumber daya dan tujuan serta organisasi pada kesempatan di arena global, maka yang terjadi di Indonesia sebaliknya.Sebagian besar perusahaan kita justru memfokuskan sumber daya dan tujuan serta organisasi pada pada domestik. Mengapa?oleh karena pasar kita cukup besar dengan jumlah penduduk yang besar, dengan jumlah penghasilan perkapita sudah mencapai U$000 pertumbuhan perekonomian rata2 7% per tahun, membuat perusahaan kita malas mencari kesempatan diluar negeri. Banyak perusahaan kita menjadi besar karena mendapat perlindungan, buka karena menggunakan strategi yang unggul. Belum ada kebiasaan untuk melihat perikalu konsumensecara teliti, padahal untuk berglobal marketing, kita harus meneropong consumer behaviour dari pasar global itu sendiri. Dari defisit transaksi berjalan yang mulai membesar terlihat bahwa impor yang makin membesar secara pesat bukanlah mesin, melainkan bahan makanan Hal ini lah yang semakin merepotkan perusahaan-perusahaan nasional kita, sehingga mereka lupa untuk memfokuskan usaha untuk mencari kesempatan global Yang lebih terlihat adalah "ancaman global".
Oleh karena itu, dalam hal ini yang terpenting adalah pada "konsep pemasaran". Pergeseran konsep pemasaran menurut Prof Keegan dari lama ke baru ke strategis, walaupun menggunakan terminologi yang berbeda, pergeseran yang serupa tetapi tak sama yang ada di konsep Marketing Plus 2000 model dari MarkPlus mempunyai jiwa yang sama. Perusahaan terpaksa harus melakukan pergeseran apabila situasi persaingan berubah (lihat gambar 1 & 2 yang diambil dari Marketing Plus 2000 model). Bagaimana dengan perusahaan nasional kita?. Sebagian besar perusahaan kita masih menggunakan konssep pemasaran "lama".Atau paIing banyak "baru" belum "strategis". Dari hasil temuan, bahwa sebagian besar perusahaan nasional swasta masih selling-oriented".sedangkan sebagian besar BUMN selalu masih production oriented. Akan tetapi tidak berarti bahwa tidak ada perusahaan swasta nasional yang sudah marketing oriented dan sedang menuju ke market driven atau bahkan customer driven (lihat gb.5)
Membaca lima tahapan dibuku ini, tentu akan jadi "ngeri" .Mengapa ? Karena sebagian besar perusahaan kita masih berada ditahap I (domestik).Kalaupun melakukan ekspor masih ditahap II (ekspor), sedikit sekali yang sudah mencapai tahap III (multinasional). Padahal pasar kita diserang oleh perusahaan-perusahaan yang sudah sampai tahap IV(global) bahkan tahap V (ransnasional). Dengan demikian situasi menjadi tidak seimbang. Sementara pemerintah termasuk yang paling aktif dalam gerakan liberalisasi perdagangan. Di pihak lain persiapan dari perusahaan nasional kita sangat ketinggalan jauh. Karena itu harus melakukan "lompatan" Menurut Pfor. Keegan, hal itu bisa dimungkinkan asal dimulai dengan visi, inspirasi dan aspirasi global yang sangat . Posisi kita dipasar domestik akan semakin kuat, kalau kita juga mulai berpikir untuk memperluas pasar ke luar negeri (Tp)
Status
Tersedia di OPAC
Bibliografi Nasional Indonesia
Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode | Nomor Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
B1902853 |
|
Dapat dipinjam | Perpustakaan LAN Jakarta | Tersedia |
Aksi Cepat
Informasi Katalog
Ditambahkan: 03 Sep 2019