Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 6012
Cover Pluralitas parpol Islam dalam era reformasi / Denny Nofriansyah

Pluralitas parpol Islam dalam era reformasi / Denny Nofriansyah

Edisi: Cet.1

Pengarang:
Nofriansyah, Denny
Penerbit:
bukutujju,
Tempat Terbit:
Solo :
Tahun Terbit:
2012
Bahasa:
ind
Subjek
Islam - politik
Deskripsi Fisik:
113 hlm. : ilus. ; 20 cm.
ISBN:
9789791032865
Nomor Panggil:
297.65 Nof p
Control Number:
INLIS000000000005817
BIB ID:
0010-0919000112
Catatan
Semenjak reformasi digulirkan diakhir masa perintahan orde baru, dinamika sistem perpolitikan di Indonesiapun bergerak cepat dan berubah. Kenyataan di lapangan saat ini adalah banyaknya partai politik baik yang berlatarbelakang nasionalis maupun yang religius. partai golkar yang pada masa orde baru sebagai single majority, kini telah berubah menjadi partai yang bebas sebebas bebasnya. Parpol yang tumbuh bak jamur dimusim hujan adalah representasi permintaan masyarakat dengan dalih untuk menyalurkan aspirasi. Tetapi faktanya telah terungkap dalam buku ini, tidak selamanya parpol menyerap aspirasi masyarakat, tetapi hanya merebut kekuasaan dan kental politicking. Disini, parpol membohongi konstituennya dan sebaliknya konstituen juga membohongi parpol, merupakan realitas yang terjadi sebagai wujud kecerdasan masyarakat dalam memanfaatkan peluang, bukan penyampaikan aspirasinya, sehingga yang terjadi adalah hukum kasualitas adanya sesuatu karena sesuatu.
Parpol adalah salah satu alat dalam berpolitik. Seharusnya dalam berpolitik, setiap parpol dan kadernya harus memerankan dan menampilkan perilaku politik tingkat tinggi (high politic).Maksudnya perilaku politik baru yang bertarung tanpa melukai. Perilaku yang membentuk tatanan politi baru tanpa permusuhan. Sering terlihat adanya inkonsistensi dan kesenjangan antara idealisme politik dengan perilaku politik terkait peratarungan kekuasaan. Simbol dan sinyal keislaman yang ditampilkan oleh sebagian parpol di Indonesia ternyata tidak berbanding lurus dengan potensi sumber daya manusia pemllih pemilu yang didominasi oleh umat Islam.
Pada kenyataannya, sejak pemilu paska orde baru, parpol Islam selalu gagal memperoleh suara yang signifikan. Pemenang pemilu paska orde baru ini selalu didominasi oleh parpol dengan kategori nasionalis atau non-religius based parties. Sejak pemilu era reformasi sudah sekitar 30 parpol berlandaskan Islam yang tinggal sejarah. Parpol tersebut pelan-pelan menghilang lalu benar-benar tinggal nama. Memang ironis, jika melihat bagaimana kedekatan kepada Islam di kalangan kaum muslim Indonesia yang terus meningkat bahkan dikaderisasi di beberapa organisasi kepemudaan Islam. Fenomena ini menunjukan terus terjadinya penguatan orientasi kepada Islam tetapi bukan dalam hal poltik.
Menurut Prof. Azyumardi Azra, ada beberapa penyebab menurunnya suara porpol Islam yaitu Parpol-parpol Islam tidak menampilkan integritas dan karakter yang kuat. Sebaliknya mereka masuk dalam persekutuan politik lewat berbagai koalisi yang tidak selalu berorientasi pada kepentingan publik.Persekutuan politik itu lebih untuk mengamankan status quo kekuasaan dengan mengorbankan kepentingan masyarakat. Para Pemilih tidak melihat adanya kekhasan parpol2 Islam, dari berbagai segi, khususnya dalam berprilaku politik.Mereka tidak berbeda banyak dengan parpol2 yang tidak berbasis agama.
Fenomena sosial diatas, tidak hanya terjadi pada parpol Islam, tetapi hampir terjadi pada semua parpol di Indoensia. Semua parpol idealnya menampillkan visi kerakyatan dan kebangsaan yangjelas dan terbuka untuksemua umat, rahmatan lil alamin. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara visi politik islam visi kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan ,bukan visi keagamaan. Sebab keislaman sebuah lembaga politik tidak sama dengan keislaman individu. Dalam perspektif ini maka hanya partai Islam pluralis dan demokratis yang akan didukung oleh rakyat Indonesia karena sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang sangat plural. (Tp)
Berangkat dari pemahaman bahwa pluralitas adalah sunatulloh, dan ke beragaman merupakan rahmat
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1902936 297.65 Nof p Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Informasi Katalog

Ditambahkan: 19 Sep 2019
Export