Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 6087
Cover Tidak Tersedia

Gambar cover belum diupload

Modernisasi masalah model pembangunan / Beling, Willard A.

Edisi: Cet.1

Pengarang:
Willard A. Beling ; George A. Totten ; Bur Rasuanto, penyunting
Penerbit:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
1980
Bahasa:
ind
Subjek
Pembanguan - ekonomi
Deskripsi Fisik:
xii, 291 hlm. ; 21 cm.
Nomor Panggil:
300 Bel m
Control Number:
INLIS000000000005892
BIB ID:
0010-1019000011
Catatan
Modernisasi adalah satu istilah yang menjadi mode setelah peang dunia II. Dimanapun ia terjadi modernisasi masyarakat lahir dari struktur sosial yang ditandai oleh tidak adanya persamaan dan keadaan itu didasarkan atas ikatan-ikatan kekerabatan, hak-hak istimewa yang turun temurundan kekuasaan yang sudah mapan dengan kestabilan yang berbeda-beda. Proses modernisasi memerlukan suatu perangkat prasyarat yang saling kait mengkaitdan saling mempengaruhi. Dengan pertumbuhan ekonomi, masyarakat bersangkutan mengalami diferensiasi struktural yang semakin meningkat. Koordinasi peranan menjadi persoalan.. Maka timbullah kebutuhan dalam masyarakat untuk mempelajari kembali serta mengadakan penyesuaian kembali kepada peranan-peranan baru yang timbul dalam masyarakat. Demokrasi sebagai distribusi kekuasaan yang lebih egaliter, membutuhkan partisipasi masyarakat serta suatu kesadaran identifikasi dengan sistem politik. Penggunaan cara-cara barat ataupun emasukan barang-barang materi barat manapun, dewasa ini merupakan modernisasi. Banyak pembaharuan yang dimasukkan ke dalam proses modernisasi secara mendalam mempengaruhi gaya hidup tradisional. Misalnya, gagasan "negara-bangsa, menyangkut penggantian landasan solidaritas sosial atau loyalitas terhadap keluarga, suku atau kesatuan agama, menjadi looyalitas terhadap kesatuan politik dalam daerah hukum yang ditentukan. Industrialisasi hanya mungkin dilaksanakan , jika dapat terjadi perubahan-perubahan fundamental dalam nilai-nilai yang dianut., dalam peranan-peranan masyarakat dan dalam hubungan sesama perorangan. Sekalipun beberapa segi modernisasi zaman sekarang dapat dilaksanakan dengan hanya sekedar atau sama sekali tanpa perubahan pembangunan, namun sukses dari sebagian besar hal yang benar-benar bermakna dalam modernisasi, bergantung pada transformasi dalam gaya hidup tradisional bangsa yang bersangkutan.
Modernisasi sebagai usaha menandingi, Laksanakan pembangunan sehingga tercapai taraf yang sama dengan yang terdapat di dunia barat".Jelas terssirat hakekat demokrasi. Kata kuncinya adalah "taraf yang sama dengan".Jelas sekali agaknya menyamai orang lain tidaklah sama dengan mencapai suatu gaya kehidupan tertentu, tetapi berusaha menandingi suatu model atau contoh. Namun jika model yang hendak ditandingi memiliki ciri-ciri ini maka modernisasi mengimplikasikan usaha ke arah memiliki ciri-ciri ini. Modernisasi sama sekali tidak menuntut atau hanya sedikit adanya perubahan dalam susunan sosio-politik, serta ciri-ciri kepribadian bangsa-bangsa yang melaksanakan modernisasi itu.
Selanjutnya antara modernisasi dan pertumbuhan ekonomi terdapat hubungan yang jelas. Sejauh terjadi usaha penandingan dunia industri barat di negeri-negeri Asia, kita dapati permintaan yang meningkat akan barang-barang hasil produksdi pabrik, dll.
Selanjutnya, kaum ahli antropologi mengambil komunitas sebagai model.Komunikasi sebagai suatu bentuk organisasi sosial merupakan model yang paling amosif dilihat dari perspektif geografis.karena itu menghadapkan para ahli antropologi pada dilemma kekonsepsian yangtidak kecil. Kesulitan muncul yaitu asumsi bahwa suatu komunitas asli mengandung medan geografis tertentu. dan tidak hanya kondisi psikologis. Model komunitas asli cenderung meleburkan dua alam realitas secara arbitrer (bidang psikologi dan geografi) dan disinilah persoalan pembangunan komunitas menemui jalan buntu. Model pembangunan komunitas tumbuh sehubungan dengan kehidupan desa serta awal kehidupan kota, tempat ciri-ciri psikoloti dari "komunitas nasib" pada hakekatnya dipadu pada ciri-ciri ekonomi suatu "konsentrasi produksi".
Kemudian penulis, memusatkan pada model-model sosialis dari pemikiran politik Marxis. Model-model sosialis dapat menyesatkan,karena seolah-olah menunjuk kepada satu pola gagasan yangdirumuskan dengan jelas dan tersusun lengkap. sesungguhnya keadaan yang sebenarnya tentang model2 sosialis itunampaknya adalah jawaban -jawaban yang lebih kurang ad hoc. yang diberikan oleh pemimpin-pemimpin bangsa-bangsa yang sedang berkembang terhdap gagasan-gagasan tertentu yang dipandang sebagai sosialis atau Marxis hanya dalam arti yang paling luas. Mereka yang menawarkan
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1902940 300 Bel m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1902941 300 Bel m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1902942 300 Bel m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1902943 300 Bel m Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia