Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 6222
Cover Tidak Tersedia

Gambar cover belum diupload

Psikologi perpustakaan / Wiji Suwarno

Edisi: Cet.1

Pengarang:
Suwarno, Wiji
Penerbit:
Sagung Seto,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
2009
Bahasa:
ind
Subjek
Perpustakaan - psikologi
Deskripsi Fisik:
185 hlm. : ilus ; 20 cm
ISBN:
9799793288642
Nomor Panggil:
023 Suw p
Control Number:
INLIS000000000006027
BIB ID:
0010-1019000146
Catatan
Perpustakaan merupakan suatu satuan unit kerja organisasi, badan atau lembaga. Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi di atasnya yang lebih besar. Penulis buku, mengarahkan pada pengertian suatu organisasi yang hidup, karena organisasi terdiri dari orang-orang yang hidup, karena organisasi terdiri dari orang-orang yang hidup dan merupakan kesatuan dari berbagai jiwa-jiwa yang hidup, yang dituntut satu nafas dalam bergerak dalam menentukan arah dan tujuan suatu organisasi.
ada dua pendekatan psikologi yang mungkin dapat menjadi wacana bagi keharmonisan hubungan dalam tubuh organisasi, yaitu : psikologi pembawaan atau psikologi nativistik, dan psikologi asosiasi atau empirik. Teori pertama mengatakan, bahwa jiwa terdiri dari beberapa faktor yang dibawa sejak lahir.Jika teori ini diterapkan dalam organisasi, diperlukan kesadaran sikap seluruh anggota organisasi bahwa masing-masing individu memiliki kemampuan yang berbeda. Teori kedua, disini tidak diakui adanya faktor-faktor kejiwaan yang dibawa sejak lahir. Teori ini menganggap bahwa kemampuan bisa diasah, bukan bakat semata-mata menjadi penentu keberhasilan seseorang. Adalah menjadi penting suatu psikologi dalam menjaga kelangsungan suatu organisasi, sebab di dalam organisasi terdiri dari orang-orang yang memiliki beragam watak, karakter, maupun sifat dan sikapnya. Belum lagi jika faktor itu dikaitkan dengan tingkat usia atau status sosial. Misalnya status"perkawinan".Hal ini sedikit bayak berpengaruh terhadap kondisi psikologi anggota suatu organisasi.
Ada beberapa pokok persoalan yang perlu diperhatikan dalam psikologi perpustakaan yaitu : stereotip, permasalahan citra dan keterbatasan diri pustakawan. Stereotip berarti citra umum atau sifat umum yang dipercayai oleh kebanyakan atas kelompok orang-orang tertentu.Stereotip pustakawan selama ini dalam posisi yang kruang menguntungkan. Karena pengaruh stereotip yang diterima secara bulat inilah, kadang-kadang kondisi psikologis seorang pustakawan terpengaruh. Disini rasa percaya diri sangat pentinguntuk menepis stereotip negatif. Masalah citra, pustakawan selalu merasa di bawah profesi lain. Padahal ada suatu keunggulan yang lain, namun tidak disadari, antara lain, adalah bawa pusstakawan merupakan profesi yang layak dipercaya. Buktinya, pustakawan selalu bicara sesuai dengan yang dia ketahui. Menurut sebuah hasil penelitian bahwa posisi pustakawan ditempatkan pada posisi yang kurang menguntungkan jika dibanding dengan profesi lain. Dianggapnya pustakawan bagi mereka merupakan sebuah panggung sementara (batu loncatan) bagi karir mereka, sesuatu yang dengan sengaja kadang-kadang ditempuh seseorang untuk dapat menemukan posisi yang tepat. Wajar jika sikap seperti ini mempengaruhi persepsi publik. Bahkan sebuah organisasi asosiasi perpustakaan mencoba merubah image negatif pustakawan, yaitu pada tahun 1999 American Library Association (ALA) melakukan kontrak dengan BSMG Worldwide (sebuah LSM) untuk mengembangkan sarana layanan publik. Orang Amerika itu suka dengan perpustakaan. Mereka mengemukakan bahwa perpustakaan adalah hal yang unik pada kehidupan demokrasi orang Amerika. Mereka menganggap perpustakaan sebagai alat untuk mencapai kejayaan. bukan sebagai sarana pendidikan.
Dalam studinya Estrakbook (1977) membandingkan antara pegawai kantor suatu pemerintahan dengan pustakawan dalam hal keefiktifan bekerja. Mereka juga membandingkan perpustakaan umum daerah dengan dibandingkan dengan layanan umum lainnya di masyarakat seperti, polisi, pemadam kebakaran, transportasi umum. Ternyata banyak pegawai pemerintah yang menilai bahwa perpustakaan merupakan tempat yang memiliki nilai yang tinggi dalam hal merespon kebutuhan warga dan dalam melayani kelompok sosial tertentu seperti kaum minoritas, manula dll.pustakawan perlu menentukan sikap terhadap membanjirnya informasi. Pustakawan harus dapat menyaring informasi yang benar2 diperlukan pemustaka. karena itu harus mencermati fungsi dasar perpustakaan yaitu "seleksi bahan pustaka".
Selanjytnya bahwa agar perpustakaan bisa survive, maka perpustakaan perlu dilakukan pengkajian dan menguji eksistensi atau keberadaan suatu organisasi, perpustakaan dengan menggunakan analisis "SWOT". (Tp)
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B19032705 023 Suw p Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Informasi Katalog

Ditambahkan: 30 Oct 2019
Export