Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 639
Cover Pemikiran-pemikiran yang membentuk dunia modern (Dari Machiavelli sampai Nietzsche) / F. Budi Hardiman

Pemikiran-pemikiran yang membentuk dunia modern (Dari Machiavelli sampai Nietzsche) / F. Budi Hardiman

Edisi: Edisi Baru

Pengarang:
Hardiman, F. Budi
Penerbit:
Erlangga,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
2011.
Bahasa:
ind
Subjek
Philosophy - Modern
Deskripsi Fisik:
xv, 270 hlm. : ilus ; 25 cm
ISBN:
9789790991682
Nomor Panggil:
190 Har p
Control Number:
INLIS000000000000596
BIB ID:
0010-0718000596
Catatan
Suatu hari Rousseau kehilangan arlojinya karena dicuri orang. "ah, untunglah,"katanya, "sekarang aku tak perlu melihat jam lagi hingga juga tak perlu menghitung waktu".Cerita ini hanyalah salah satu fragmen dalam buku yang memuat pemikiran sekitar 50 filsuf modern selama kurang lebih 400 tahun ini, mulai dari Machiavelli di zaman Renaisans abad ke-16 sampai dengan pemikiran Nietzsche di akhir abad ke-19. Penulis mengajak kita tidak hanya untuk mendalami ide-ide besar, seperti "aku berpikir, maka aku ada" (Descartes) atau "Yang rasional itu real, yang real itu rasional" (Hegel), melainkan juga menikmati kisah-kisah herois-tragis para jenius filsafat barat, seperti dibakarnya Bruno di Roma, diusirnya Spinoza dari Sinagoga, melankoli Kierkegaard, kegilaan Nietzsche, atau kisah rahasia, seperti anak Hegel yang mati di Batavia. Bahkan dihidangkan juga lecehan dari si murung Schopenhauer, seperti "perempuan itu 'makhluk bawah' , semacam tahap menengah antara anak-anak dan laki-laki dewasa' atau pengakuan marx yang mengejutkan aktivis gerakan:"segala yang kuketahui: Aku bukan Marxis!". Gagasan-gagasan filsuf modern itu kerap tidak nyaman ditelinga para penjaga status quo: kedengaran 'subversif' bagi rezim politis, 'bidaah' bagi ortodoksi agama dan 'sinting' bagi mediocrity. Namun merekalah yang membuka jalan bagi kebebasan berfikir. Tanpa mereka kiranya orang tak pernah berani secara rasional mendekati misteri manusia, masyarakat, dunia dan tuhan seperti yang kini berkembang dalam berbagai ilmu modern. Sains, teknik, ekonimi kapitalis, negara hukum dan demokrasi modern berpangkal dari sebuah pemahaman filosofis yang lalu menjadi elemen modernitas kita, yakni: subjektivitas (rasionalitas), idea kemajuan (the idea of progress) dan kritik. Para filsuf modern mengembangkan ketiga elemen kesadaran modern itu dalam berbagai ajaran, mulai dari humanisme Renaisans, rasionalisme, empirisme, kritisisme, idealisme, materialisme, romantisme dan positivisme. ; Bbliografi : hlm. 265 - 267
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1901589 190 Har p Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
B1901590 190 Har p Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Informasi Katalog

Ditambahkan: 28 May 2015
Disetujui OPAC: 28 May 2015
Export