=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000000286 =005 20190524101254 =035 ##$$a 0010-0718000286 =008 190524################g##########0#ind## =020 ##$$a 978602135385 =041 $$a id =082 ##$$a 320.598 =090 $$a 320.598.Ist.p =100 #$$a Istianto, Bambang =245 1#$$a Potret Buram Politik Indonesia /$c Bambang Itianto =260 ##$$a Jakarta :$b Mitra Wcana Media,$c 2014 =650 #$$a Politik Indonesia =084 ##$$a 320.598 Ist p =250 ##$$a Ed.1 =300 ##$$a xii, 284 hlm : $b ilus ; $c 24 cm =520 ##$$a Desain pembangunan sistem politik era refirmasi memiliki potensi yang tanpa disadari menghancurkan kehidupan Bangsa dan Negara Indonesi. Indikasinya adalah semakin meningkatnya peta konflik "dan meluasnya korupsi", baik di suprastruktur politik maupun infrastruktur politik. Hasil Pemilukada menimbulkan konflik di berbagai daerah, misalnya; di Kotawaringin Kalteng (2012), kubu yang kalah merusak fasilitas umum secara masif, kemudian di Tuban (2011) kubu yang kalah merusak rumah dinas bupati dan fasilitas kantor, di Maluku Utara pada pemilihan gubernur (2007), para pendukung kedua kubu saling bersitegang membuat stabilitas politik di wilayah tersebut terganggu. Meluasnya korupsi di lingkungan pemerintahan daerah sebagaimana disampaikan oleh Mendagri gamawan fauzi (November 2012) yaitu sebanyak 474 pejabat daerah tersangkut kasus hukum. 96 orang tersangka, 49 orang terdakwa, 330 terpidana, separuh (237 orang) diantaranya adalah kepala daerah baik gubernur maupun bupati/walikota. Fakta diatas menggambarkan bahwa implikasi pembangunan sistem politik dimIndonesia memberikan justifikasi terhadap pernyataan pembenaran tentang potret burang politik Indonesia. =856 ##$$a Perpustakaan Lembaga Administrasi Negara =990 ##$$a 18265 =990 ##$$a 18266 =990 ##$$a 160518265 =990 ##$$a 18266 =990 ##$$a 160518266 =990 ##$$a 160518265