=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000015862 =005 20230919112125 =035 ##$$a 0010-0923000103 =007 ta =008 230919################|##########|#|## =084 ##$$a R 131 PIM II 2022 =100 #$$a Dwi Rudi Hartoyo =245 1#$$a Sintegrasi Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Berbasis Model Ketahanan Pangan Lokal “SiTangkal” /$c Dwi Rudi Hartoyo =250 ##$$a 1 =260 ##$$a Jakarta :$b Pusbangkom Pimnas dan Manajerial ASN,$c 2022 =300 ##$$a 76 halaman : $b ilus ; $c 30 cm =650 #4$$a Otonomi Daerah =520 ##$$a Sebagai negara kepulauan terbesar saat ini dan wilayah perbatasan negara, Indonesia memiliki keunikan dalam proses pelaksanaan pembangunannya. Keunikan inilah yang menjadi modal dasar bagi Pemerintahan Joko Widodo untuk menetapkan arah pembangunan dari yang awalnya bersifat terpusat di Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Dalam perkembangannya pergeseran pembangunan dimaksud juga menimbulkan masalah ketimpangan karena belum merata. Berdasarkan nilai capaian perekonomian wilayah, angka PDRB Kabupaten/Kota di Indonesia masih setengah rata-rata nasional, begitu pula pertumbuhan ekonomi wilayah yang masih cenderung menurun sekitar 4% (di bawah rata-rata nasional yang mencapai 5% lebih). Indeks ini yang menjadi parameter dalam menilai ketimpangan masih cenderung tinggi khususnya di daerah kepulauan, perbatasan dan tertinggal dibandingkan rata-rata nasional. Selain itu, berbagai ancaman kondisi alam seperti bencana, kerawanan pangan, dan rawan konflik sosial selalu identik dengan daerah khusus. =990 ##$$a 131