=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000016045 =005 20231023085235 =035 ##$$a 0010-1023000127 =007 ta =008 231023################g##########f#ind## =020 ##$$a 978-623-293-690-4 =082 ##$$a 813 =084 ##$$a 813 AGU s =100 #$$a Agus Setiawan, dkk =245 1#$$a Senandung Cinta dari Pesantren : $b Seri pesantren menulis ke-5 /$c Agus Setiawan =250 ##$$a 1 =260 ##$$a Yogyakarta :$b Diva Press,$c 2022 =300 ##$$a 340 hal. ; $c 20 cm =856 ##$$a Perpustakaan LAN Pusat =650 #4$$a Novel =520 ##$$a Cinta adalah seni. Artinya, cinta membutuhkan pengetahuan dan upaya yang gigih. Pengetahuan akan memperkaya perspektif setiap orang dalam memahami cinta. Sebab apa? sebab manusia diberi nalar (akal). Kehidupan manusia, kata Erich Fromm, adalah kehidupan yang sadar akan dirinya sendiri. Dia memiliki kesadaran atas dirinya, atas masa lalunya, atas masa kininya, dan kemungkinan masa depannya. Oleh karena itu, dunia pesantren mempersepsi cinta dengan kreatif, melalui metode dan kedekatan khas, Ke khasan itu biasanya direlevansikan dengan pemahaman keagamaannya; cinta kepada Alloh, cinta kepada Nabi, cinta kepada Kiai, bahkan cinta kepada sesama santri. Tidak ada yang lebih agung, melainkan cinta itu sendiri. =990 ##$$a 231019811