=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000017337 =005 20240725105352 =035 ##$$a 0010-0724000070 =007 ta =008 240725################g##########0#ind## =020 ##$$a 978 979 253 706 2 =082 ##$$a 354.55 =084 ##$$a 354.55 SAN k =100 #$$a Santoso, Bedjo =245 1#$$a Kebocoran Hutan dan Anomali Illegal Logging /$c Bedjo Santoso =250 ##$$a Cetakan ke 3 =260 ##$$a Jakarta :$b Wana Aksara,$c 2010 =300 ##$$a 184 halaman : $b ilus ; $c 21 cm =650 #4$$a Administration of Agriculture =520 ##$$a Perubahan di sektor kehutanan memberikan konsekuensi keharusan pembenahan sistematis atas desain pembangunan kehutanan. Di tengah maraknya situasi anomali yang tercermin dari kian terbatasnya sumber daya hutan serta terjadinya kecenderungan penurunan manfaat ekonomi-ekologi sektor kehutanan, dialektiva revitalisasi kehutanan menjadi sebuah issue sekaligus wacana utama untuk direalisasikan. Hal itu terutama terkait erat dengan meningkatnya berbagai malpraktek seperti perambahan hutan, pembalakan liar, perdagangan kayu ilegal maupun hilangnya manfaat hutan akibat erosi yang telah mendorong terjadinya distorsi fungsi hutan. Baik distorsi fungsi ekonomi maupun distorsi peran ekologi. Berbagai distorsi tersebut kemudian mengemuka dan menjelma menjadi kehilangan manfaat yang populer dengan istilah kebocoran hutan. Intinya, sudah terlalu lama masyarakat Indonesia hidup dalam situasi sloganis yahg senantiasa "meninabobokan" dengan anggapan bahwa "hutan adalah anugerah Tuhan dan warisan nenek moyang". Kini, sudah tiba waktunya masyarakat dan Bangsa Indonesia merubah konsep sloganis tersebut menjadi sebuah tata nilai baru dalam bentuk tugas dan tanggung jawab kolektif, yaitu "hutan adalah amanah Tuhan" sekaligus "titipan anak cucu" untuk dijaga, dihargai dan dimanfaatkan secara bijak dan berkelanjutan demi kelangsungan hidup generasi mendatang. =990 ##$$a 140316360 =990 ##$$a 140316361 =990 ##$$a 120313762