=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000020203 =005 20250526023456 =035 ##$$a 0010-0525000286 =007 ta =008 250526################|##########|#|## =084 ##$$a R 0122 PKN II 2024 =100 #$$a Sri Gantini =245 1#$$a Reformulasi Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN Menuju TRansformasi Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN Berbasis Meritokrasi /$c Sri Gantini =250 ##$$a 1 =260 ##$$a Jakarta :$b Pusbangkom Pimnas,$c 2024 =300 ##$$a 500 : $b ilus ; $c 29 x 21 x 5 =650 #4$$a Meritokrasi =520 ##$$a Dilihat dari masing-masing dimensi dan dikaitkan dengan bobot masing- masing dimensi, yang perlu mendapatkan perhatian utama adalah pada dimensi kompetensi, karena dimensi ini memiliki bobot paling besar dalam pengukuran IP ASN, yaitu sebesar 40% dari bobot total. Hasil pengukuran IP ASN pada dimensi kompetensi di instansi daerah pada tahun 2022 masih menunjukkan capaian nilai sebesar 12,93 dari 40 yang dimaknai masih belum optimal. Rendahnya dimensi kompetensi disebabkan oleh belum terpenuhinya syarat atau kewajiban pemenuhan pengembangan kompetensi dalam menduduki jabatan, dan pemenuhan pengembangan kompetensi sebanyak 20 Jam Pelajaran (JP) dalam satu tahun. Hal ini terjadi karena pengembangan kompetensi masih berbasis pada budgeting. Pengembangan berbasis pada budgeting tersebut umumnya pengembangan kompetensi dilakukan secara klasikal. Sehingga tidak seluruh pegawai mendapatkan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan dan merata. =856 ##$$a Perpustakaan Pusat LAN =990 ##$$a 2024/1.2,2/A/0122