=LDR 00000nam 2200000 4500 =001 INLIS000000000000744 =005 20180724135948 =008 180724||||||||| | ||| |||| || | =035 $0010-0718000744 =041 $$a id =082 $$a 032 =090 $$a R.032 PIM I 2015 =100 $$a Goedadi Ary =245 $$a Optimalisasi pencapaian KBJP Melalui Intensifikasi Dan Eksternsifikasi Kemitraan =260 $$a Jakarta $b LAN Jakarta $c 2015 =300 $$a 22 hlm, lamp. =500 $$a Hasil pencapaian program KKB RPJMN 2010-2014 belum optimal. Angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat secara signifikan (SDKI 2012: 57,9 persen). Lambatnya capaian CPR disebabkan karena masih tingginya ketidakberlangsungan kesertaan ber KB (27,1%) dan didominasi oleh non MKJP (suntik= 53,8% dan pil= 22%), penggunaan MKJP masih rendah yang hanya mencapai 18,3% dari target 27,5% padahal angka kelangsungannya sangat tinggi. Masih sulitnya menurunkan kebutuhan berKB yang tidak terlayani (Unmet need) dari jumlah PUS sebesar 9,1% (SDKI 2007) menjadi 11,4% (SDKI 2012). Permasalahan utamanya adalah kerjasama dengan mitra kerja selama ini belum optimal, seperti yang ditunjukkan dengan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012/2013. Kondisi yang diharapkan adalah kemitraan BKKBN dengan mitra kerja berjalan optimal: pencapaian peserta KB modern dan KB MKJP meningkat; Unmet Need, Drop Out, dan TFR menurun; akses pelayanan KB ke wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan, pulau-pulau terluar terjangkau melalui Bakti Sosial dan Pelayanan KB Bergerak; angka kematian remaja usia 15-19 yang melahirkan menurun; naiknya usia kawin pertama. =650 $$a Keluarga berencana