Judul | SIPAKATAU : Sistem Informasi Pengelolaan Aset Melalui Kartu Inventaris Ruangan (KIR) / Sri Neswati Risamin, SKM.,M.Adm.Kes |
Pengarang | Ir. Hj. Rusmayani Madjid, M.SP (Mentor) Maylitha Achmad, S.Psi.,MBA (Coach) |
Penerbitan | Makassar : Puslatbang KMP LAN, 2024 |
Deskripsi Fisik | 36 ;30 |
Subjek | Peningkatan Pencatatan Data Aset RSUD Daya Kota Makassar |
Abstrak | Rumah Sakit Umum Daerah Daya sebagai salah satu OPD Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga harus selaras dalam Penerapan Sistem Informasi dan Komunikasi, serta ikut andil dalam meningkatkan sinergi dan tata kerja organisasi yang semakin efisien dan profesional. Bagian Umum RSUD Daya memiliki tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah Pengelolaan Aset dan Barang Milik Daerah (BMD). Pada pelaksanaanya, sebagian besar pengelolaan dan pencatatan aset di Rumah Sakit masih bersifat manual Inventaris di setiap ruangan masih berupa kartu-kartu yang ditempelkan di setiap ruangan. Selain belum mendukung kebijakan Pemkot Makassar dalam pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektornik, pelaporan manual menyebabkan pencatatan/pelaporan tidak up to date, proses validasi dan verifikasi sulit untuk dilaksanakan sehingga menyebabkan database aset RSUD Daya menjadi kurang akurat. Sebagaimana tertuang di dalam uraian Tugas Pokok, Fungsi Bagian Umum RSUD Daya Kota Makassar, salah satu kewenangannya adalah pengelolaan asset dan barang milik daerah yang ada di RSUD Daya Kota Makassar. Di dalam pengelolaan asset, BMD RSUD Daya ada beberapa permasalahan yang ditemukan, yaitu Terkait pencatatan aset, belum optimalnya sinkronisasi kondisi sarana prasarana dan alat kesehatan yang ada di data base ASPAK dengan yang tercatat di kartu inventaris ruangan (KIR). Sementara ASPAK ini adalah acuan bagi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat untuk melakukan perencanaan dan penganggaran terkait pemenuhan sarana dan prasarana Rumah Sakit serta Alat Kesehatan. Hal tersebut bisa saja terjadi karena belum terjalin Koordinasi yang baik antara Kepala Ruangan dan Pengelola Aset Rumah Sakit serta Pengelola ASPAK. Pemanfaatan digitalisasi sistem informasi untuk pengelolaan Aset diperlukan agar dapat membantu pengumpulan dan pengolahan data informasi inventaris dan dapat memudahkan pelaporan dan penyimpanan data aset serta meminimalisir terjadinya human eror. Hal tersebut diatas dianggap penting untuk dijadikan Gagasan Aksi Perubahan sebagai upaya mengatasi masalah terkait belum Optimalnya Pencatatan dan Pelaporan Aset di lingkup RSUD Daya Kota Makassar dengan Inovasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset melalui Kartu Inventaris Ruangan (KIR) digital di RSUD Daya Kota Makassar. |
Bahasa | Tidak tersedia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Tidak diketahui / tidak ditentukan |
Lokasi Akses Online | Puslatbang KMP LAN Makassar |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000018309 | ||
005 | 20240926100658 | ||
007 | ta | ||
008 | 240926###########################0###### | ||
035 | # | # | $a 0010-0924000138 |
245 | # | # | $a SIPAKATAU : $b Sistem Informasi Pengelolaan Aset Melalui Kartu Inventaris Ruangan (KIR) /$c Sri Neswati Risamin, SKM.,M.Adm.Kes |
260 | # | # | $a Makassar :$b Puslatbang KMP LAN,$c 2024 |
300 | # | # | $a 36 ; $c 30 |
520 | # | # | $a Rumah Sakit Umum Daerah Daya sebagai salah satu OPD Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga harus selaras dalam Penerapan Sistem Informasi dan Komunikasi, serta ikut andil dalam meningkatkan sinergi dan tata kerja organisasi yang semakin efisien dan profesional. Bagian Umum RSUD Daya memiliki tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah Pengelolaan Aset dan Barang Milik Daerah (BMD). Pada pelaksanaanya, sebagian besar pengelolaan dan pencatatan aset di Rumah Sakit masih bersifat manual Inventaris di setiap ruangan masih berupa kartu-kartu yang ditempelkan di setiap ruangan. Selain belum mendukung kebijakan Pemkot Makassar dalam pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektornik, pelaporan manual menyebabkan pencatatan/pelaporan tidak up to date, proses validasi dan verifikasi sulit untuk dilaksanakan sehingga menyebabkan database aset RSUD Daya menjadi kurang akurat. Sebagaimana tertuang di dalam uraian Tugas Pokok, Fungsi Bagian Umum RSUD Daya Kota Makassar, salah satu kewenangannya adalah pengelolaan asset dan barang milik daerah yang ada di RSUD Daya Kota Makassar. Di dalam pengelolaan asset, BMD RSUD Daya ada beberapa permasalahan yang ditemukan, yaitu Terkait pencatatan aset, belum optimalnya sinkronisasi kondisi sarana prasarana dan alat kesehatan yang ada di data base ASPAK dengan yang tercatat di kartu inventaris ruangan (KIR). Sementara ASPAK ini adalah acuan bagi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat untuk melakukan perencanaan dan penganggaran terkait pemenuhan sarana dan prasarana Rumah Sakit serta Alat Kesehatan. Hal tersebut bisa saja terjadi karena belum terjalin Koordinasi yang baik antara Kepala Ruangan dan Pengelola Aset Rumah Sakit serta Pengelola ASPAK. Pemanfaatan digitalisasi sistem informasi untuk pengelolaan Aset diperlukan agar dapat membantu pengumpulan dan pengolahan data informasi inventaris dan dapat memudahkan pelaporan dan penyimpanan data aset serta meminimalisir terjadinya human eror. Hal tersebut diatas dianggap penting untuk dijadikan Gagasan Aksi Perubahan sebagai upaya mengatasi masalah terkait belum Optimalnya Pencatatan dan Pelaporan Aset di lingkup RSUD Daya Kota Makassar dengan Inovasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset melalui Kartu Inventaris Ruangan (KIR) digital di RSUD Daya Kota Makassar. |
600 | # | 4 | $a Peningkatan Pencatatan Data Aset RSUD Daya Kota Makassar |
700 | 0 | # | $a Ir. Hj. Rusmayani Madjid, M.SP (Mentor) |
700 | 0 | # | $a Maylitha Achmad, S.Psi.,MBA (Coach) |
856 | # | # | $a Puslatbang KMP LAN Makassar |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :