Logo

Perpustakaan Pusat LAN RI

Gedung Makarti Bhakti Nagarti, Lantai 1. Jl. Administrasi II No.24 9, RT.9/RW.9, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Detail Katalog

ID: 3467
Cover Bawean Dan Islam / Jacob Vredenbregt

Bawean Dan Islam / Jacob Vredenbregt

Pengarang:
Vredenbregt, Jacob
Penerbit:
Institute of Public Administration, The University of Michigan,
Tempat Terbit:
Jakarta :
Tahun Terbit:
1990
Bahasa:
ind
Subjek
Islam
Deskripsi Fisik:
xii; 214 hlm. : ilus ; 24 cm
ISBN:
9798116089
Nomor Panggil:
229 Vre b
Control Number:
INLIS000000000003286
BIB ID:
0010-0718003286
Catatan
Pulau bawean, yang terletak ditengah laut Jawa, Pernah menduduki tempat yang penting dalam jaringan lalu lintas Nusantara. Kedudukan sentral dalam jalur pelayaran antar pulau ini menjadikan Bawean sebagai persinggahan untuk menguisi bahan makanan dan air minum serta sebagai tempat bernaung terhadap angin badai dan topan. Tidaklah mengherankan apabila interaksi dengan dunia luar ini telah membawa dampak yang seirama dengan perubahan-perubaha yang terjadi di daerah lain di Kepulauan Indonesia. Sentuhan Kebudayaan Hindu/Budha telah meninggalkan beberapa situs purbakala yang patut mendapat perhatian ahli arkeologi, meskipun hingga sekarang pulau ini belum dijadikan ojek penelitian dan usaha konservasi kepurbakalaan. Di samping itu, Desa Candi di pedalaman, di dekat Danau Kastoba, merupakan suatu petunjuk bahwa penduduk Bawean pada masa lampau pernah terpengaruh oleh kebudayaan Hindu/Budha tersebut. Melalui jaringan pelayaran ini pula agama dan kebudayaan Islam telah masuk ke Pulau Bawean. Dimulai dengan kunjungan pendakwah secara insidental, maka kemudian pada awal abad ke-16, dengan kedatangan Said Maulana Umar mas'od, penerimaan agama dan kebudayaan Islam di bawean semakin mapan, sehingga terciptalah sekarang masyarakat Bawean yang taat beragama dan yang kehidupan sehari-harinya diatur berdasarkan lima waktu sembahyang. Lokasinya yang khas ini telah membentuk suatu masyarakat dengan kebudayaan yang khas pula, yang pada masa lampau lebih banyak berorientasi ke kota, khususnya kota Singapura, tempat perantauan yang dahulu menjadi cita-cita setiap pemuda Bawean sejak abad ke-19 sampai dengan awal dasawarsa 1960-an.
Status
Tersedia di OPAC Bibliografi Nasional Indonesia Karya Tulis Ilmiah Nasional
Informasi Eksemplar & Metadata
Nomor Barcode Nomor Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B1902669 229 Vre b Dapat dipinjam Perpustakaan LAN Jakarta Tersedia
Format MARC21 - Total 18 field
Tag Ind1 Ind2 Nilai Urutan
001 _ _ INLIS000000000003286 1
005 _ _ 20190726095337 2
035 # # $a 0010-0718003286 3
008 _ _ 190726################g##########0#ind## 4
020 # # $a 9798116089 5
041 _ _ $a id 6
082 # # $a 229 7
090 _ _ $a 229 Vre b 8
100 _ # $a Vredenbregt, Jacob 9
245 1 # $a Bawean Dan Islam /$c Jacob Vredenbregt 10
260 # # $a Jakarta :$b Institute of Public Administration, The University of Michigan,$c 1990 11
300 # # $a xii; 214 hlm. : $b ilus ; $c 24 cm 12
650 _ # $a Islam 13
084 # # $a 229 Vre b 14
502 # # $a Pulau bawean, yang terletak ditengah laut Jawa, Pernah menduduki tempat yang penting dalam jaringan lalu lintas Nusantara. Kedudukan sentral dalam jalur pelayaran antar pulau ini menjadikan Bawean sebagai persinggahan untuk menguisi bahan makanan dan air minum serta sebagai tempat bernaung terhadap angin badai dan topan. Tidaklah mengherankan apabila interaksi dengan dunia luar ini telah membawa dampak yang seirama dengan perubahan-perubaha yang terjadi di daerah lain di Kepulauan Indonesia. Sentuhan Kebudayaan Hindu/Budha telah meninggalkan beberapa situs purbakala yang patut mendapat perhatian ahli arkeologi, meskipun hingga sekarang pulau ini belum dijadikan ojek penelitian dan usaha konservasi kepurbakalaan. Di samping itu, Desa Candi di pedalaman, di dekat Danau Kastoba, merupakan suatu petunjuk bahwa penduduk Bawean pada masa lampau pernah terpengaruh oleh kebudayaan Hindu/Budha tersebut. Melalui jaringan pelayaran ini pula agama dan kebudayaan Islam telah masuk ke Pulau Bawean. Dimulai dengan kunjungan pendakwah secara insidental, maka kemudian pada awal abad ke-16, dengan kedatangan Said Maulana Umar mas'od, penerimaan agama dan kebudayaan Islam di bawean semakin mapan, sehingga terciptalah sekarang masyarakat Bawean yang taat beragama dan yang kehidupan sehari-harinya diatur berdasarkan lima waktu sembahyang. Lokasinya yang khas ini telah membentuk suatu masyarakat dengan kebudayaan yang khas pula, yang pada masa lampau lebih banyak berorientasi ke kota, khususnya kota Singapura, tempat perantauan yang dahulu menjadi cita-cita setiap pemuda Bawean sejak abad ke-19 sampai dengan awal dasawarsa 1960-an. 15
856 # # $a Perpustakaan Lembaga Administrasi Negara 16
990 # # $a 24395 17
990 # # $a 24395 18
Penjelasan Field MARC21:
  • 001: Control Number
  • 005: Date and Time of Latest Transaction
  • 020: ISBN
  • 100: Main Entry - Personal Name
  • 245: Title Statement
  • 250: Edition Statement
  • 260: Publication Information
  • 300: Physical Description
  • 650: Subject
  • 700: Added Entry - Personal Name
Informasi Katalog

Ditambahkan: 24 Apr 2018
Disetujui OPAC: 24 Apr 2018
Export