Perpustakaan Pusat LAN RI

Pemerintahan daerah

Best practice dapat dipahami sebagai prestasi yang menonjol atas inovasi, karya dan inisiasi yang dilakukan dalam rangka menjalankan mandat yang diterimanya. The United Nations Human Settlements Programme, mendefinisikan best practices sebagai suatu inisiatif yang mempunyai efek nyata dalam proses memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan lingkungannya. Suatu program juga dapat digolongkan best practice jika program itu terbukti berkelanjutan. dalam berbagai dimensinya, baik dari segi ekonomi, lingkungan, sosialo dan budaya serta memiliki dampak jangka panjang dalam proses pembuatan keputusan serta menggunakan sumber daya secara bijak.Program best practices sangat memerlukan kearifan-kearifan lokal dalam menjalankan dan mengelolanya. Pada konteks pemerintahan daerah, best practice dapat dilihat sebagai kontribusi menonjol (outstanding contribution) sebuah inisiatif dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat serta adanya bukti nyata suksesnya inisiatif tersebut dilihat dari dampak, proses dan berkelanjutan/kesinambungannya.
Pemberitaan yang fenomenal tentang keberhasilan beberapa pemerintah daerah era otonomi telah menarik minat para akademisi dan peneliti untuk meneliti dan mengkaji kisah sukses beberapa daerah menjadi sebuah kajian akademis, Erawan (2007) mencoba menelusuri kemajuan atau inovasi yang diciptakan oleh beberapa pemerintah daerah sejak era otonomi dengan berfokus pada empat aspek dominan : 1. kemampuan aktor-aktor lokal (pimpinan daerah) dalam membangun koalisi dengan partai-partai politik.2. Kemampuan dalam membangun jaringan dukungan masyarakat (social support network).3.Pelaksanaan reformasi kebijakan (policy reforms).4. Pengamanan (insulating) program dan kebijakan dari berbagai tindak penyelewengan.Dua aspek pertama lebih berperan sebagai faktor pengaruh ang menentukan berhasil tidaknya dua aspek terakhir. Menurutnya keberhasilan reformasi kebijakan lokal dan efektivitas kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas dari pimpinan daerah dalam membangun koalisi dengan partai politik dan jaringan dukungan masyarakat. Adapun lokus darah yang dipilih dalam kajian ini adalah : Bangka, Bantul, Jembrana dan Mataram.