Perpustakaan Pusat LAN RI

Birokrasi

Berbagai perkiraan tentang masa depan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memberi petunjuk bahwa tantangan birokrasi pemerintahan di masa depan akan semakin besar. baik dalam bentuk, jenis dan intensitasnya. Tantangan tersebut berkisarpada tuntutan birokrasi dalam pemberian respon terhadap beraneka ragam perubahan yang akan terjadi dalam masyarakat. Prubahan tersebut terjadi baik pada tingkat nasional, regional.Berbagai perubahan tersebut mempunyai resonansi pada tingkat global. Banyak tantangan yang dihadapi birokrasi diantaranya bidang politik, ekonomi, pendikan dan pelatihan, sosiokultural, pertahanan dan keamanan dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di negara dan pemerintahan manapun, para anggota birokrasi dituntut menampilkan perilaku yang sesuai dengan perananya selaku abdi negara. Seluruh perilaku tersebut tercermin dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Karena penerapan prinsip fungsionalisasi, spesialisasidan pembagian tugas, sudah barang tentu terdapat bagian masyarakat yang menjadi Klient suatu instansi tertentu. Pelayanan yang diberikan harus bersifat adil, cepat, ramah, korek tanpa diskriminasi. Berikut ini beberapa sikap dan perilaku di birokrasi pemerintahan yang dianggap negatif atau disfungsional yang harus dicegah antara lain, bertindak sewenang-wenang, pura-pura sibuk, paksaan, konspirasi, sikap takut, penurunan mutu, tidak sopan, diskriminasi, cara kerja legalistik, drmatisasi, sulit dijangkau, sikap tidak acuh, tidak disiplin, inersia, sikap kaku, tidak berperikemanusiaan, tidak peka, salah tindak, tidak peduli mutu kinerja, negativisme, melalaikan tugas. Dari identifikasi berbagai sikap dan perilaku aparat birokrasi pemerintahan diatas, terlihat bahwa sikap dan perilaku disfungsional merupakan penyebab timbulnya berbagai "penyakit" yang pada gilirannya berakibat tidak berfungnsinya aparatur sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, harus diakui dalam kenyataan birokrasi yang benar-benar berfungsi berdasarkan paradigma yang ideal sangat sulit. Nilai yang terkandung pada perubahan paradigma birokrasi yang ideal itu terletak pada "daya tariknya" sebagai penentu arah dalam pengupayakan agar birokrasi memiliki "daya tahan" yang semakin tinggi terhadap berbagai "penyakit" yang mungkin menyerangnya. Paradigma birokrasi yang ideal berkisar pada empat hal yaitu : kelembagaan, manajeman sumber daya manusia, sistem kerja dan citra birokrasi. Agar semakin mampu menyelenggarakan fungsinya dengan tingkat efesiensi,efektivitas dan produktivitas yang semakin tinggi, birokrasi pemerintahan perlu berusaha agar seluruh organisasi birokrasi itu dikelola berdasarkan prinsip-prinsip organisasi yang sehat. (Tp)