Perpustakaan Pusat LAN RI

Perpustakaan - Katalogisasi

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk memberdayakan masyarakatnya dalam pelaksanaan pembangunan, mendorong pula penyelenggaraan perpustakaan umum di setiap kabupaten/kota. Namun demikian perkembangan perpustakaan yang semakin baik tersebut kurang diimbangi dengan adanya upaya pengembangan dan pembinaan terhadap tenaga pengelolanya, sehingga saat sekarang sebagian besar perpustakaan yang telah ada tidak dikelola secar baik apalagi profesional. Oleh karena itulah diperlukan adanya upaya untuk mendorong para pengelola perpustakaan agar senantiasa berupaya meningkatkan kemampuannya, sehingga perpustakaan dapat dikelola dengan baik.
Pedoman katalogisasi merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh para pengelola perpustakaan. Oleh karena membuat katalog merupakan upaya terkait dalam memberikan suatu pelayanan informasi di Perpustakaan. Selain kegiatan memberikan nomor klasifikasi. Katalog berfungsi sebagai daftar inventaris bahan perpustakaan dari suatu atau kelompok perpustakaan. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana temu balik bahan perpustakaan, yang telah diketahui pengarang, judul atau subyeknya secara cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi perpustakaan sampai saat ini, bentuk katalog telah berubah yang awalnya berbentuk buku, berkas dan kartu kini berubah menjadi katalog on-line berbasis komputer. komputer digunakan sebagai alat penelusuran. Meskipun demikian sampai saat ini, masih ada juga perpustakaan yang menggunakan kartu katalog untuk menelusur informasinya. Oleh karena komputer sebagai media katalog dianggap masih mahal.
Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa pengelola perpustakaan harus memiliki kemampuan untuk membuat katalog. Seorang pengelola perpustakaan, dapat dengan mudah membuat katalog kartu asalkan memahami tiga hal, yaitu : memahami format katalog, memahami ( mengetahui) sumber informasi dan ketentuan-ketentuan umum yang berlaku dalam pembuatan katalog. dan ketiga, memahami cara menentukana tajuk. Format katalog kartu pada dasarnya berisi tiga hal, yaitu nomor panggil (call number), tajuk dan deskripsi bibliografis. Ketiga bagian pokok tersebut disajikan sebagai satu kesatuan menurut format tertentu. Nomor panggil, berisi tiga informasi, yaitu nomor klasifikasi, tiga huruf pertama dari nama utama/keluarga pengarang dan satu huruf pertama judul. Nomor panggil ditempatkan pada bagian sebelah kiri kartu katalog baris ketiga dari bagian teratas kartu dan ketukan kedua dari pinggir sebelah kiri.
Sedangkan tajuk entri utama adalah kata-kata pertama yang terdapat dalam entri katalog sebagai dasar penyusunan katalog. Tajuk entri utama, bisa nama orang atau badan korporasi yang berperan sebagai pengarang atau penerbit yang bertanggung jawab terhadap isi buku.
Deskripsi bibliografis adalah kumpulan informasi bibliografis sebuah buku yang meliputi : nama pengarang, judul, edisi, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, keterangan fisik (ukuran tinggi buku dan jumlah halaman), keterangan seri, ISBN dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu dan sering menjadi bahan informasi bagi pengguna jasa perpustakaan.
Kemudian bagaimana cara menentukan tajuk entri utama sebuah bahan perpustakaan ? Tajuk entri nama orang adalah karya pengarang tunggal yang dapat di tentukan/jadikan sebagai tajuk entri utama. Untuk karya bersama, maka tajuk entri utamanya, ditentukan pada pengarang yang ditulis pada urutan utama, pengarang berikutnya ditetapakan sebagai tajuk entri tambahan. (Tp)