Perpustakaan Pusat LAN RI

SDM, Manajemen Talenta

Hasil riset McKinsey dan Bank Dunia, gap talenta digital di Indonesia ada 9 juta dari
2016 sampai dengan 2030 atau 600 ribu per tahun. Sementara itu hasil talenta digital
perguruan tinggi setiap tahun sekitar 50 ribu. Presiden dan wakil presiden yang yang dilantik
bulan Oktober 2024 terus menggaungkan kemajuan Indonesia dan menekankan ekonomi
tumbuh 8 % serta digitalisasi semua sektor. Itu semua memerlukan SDM keahlian digital.
Namun, bagaimana talenta digital dapat disiapkan secara masif? Wakil Menteri Komdigi
Bapak Angga Raka Prabowo dalam kesempatan di Pura Mangkunegoro pada 19 November
2024 lalu sampaikan bahwa untuk mengejar talenta digital tersebut tidak ada jalan lain, harus
berkolaborasi. Salah satu bentuk penguatan talenta digital di dalam Kementerian Komdigi
adalah peluangnya melalui pendidikan vokasi dengan kompetensi keahlian digital pada
Sekolah Tinggi Multi Media yang secara lembaga juga harus bertransformasi menjadi
Politeknik Digital Jogja. Oleh karena itu, diperkenalkan proyek perubahan yaitu program
akselerasi kolaboratif transformasi pendidikan vokasi untuk pemenuhan talenta digital
nasional menuju Indonesia Emas 2045. Pengembangan talenta digital berbagai bentuk
tersebut diyakini dapat mendukung agenda transformasi digitalisasi yang tentu hasilnya akan
berperan menajdi bagian dalam penguatan ekonomi pertumbuhan tinggi, selaras dengan
Asta Cita dan Program Prioritas Presiden dan Wakil Presiden. Transformasi pendidikan vokasi
bidang digital perlu pendekatan kolaborasi yang luas atau secara multipronge approach.
Pemangku kepentingan nasional di Industri teknologi digital, asosiasi yang dekat dengan
industri digital dan pelaku usaha penyedia teknologi digital harus menunjukkan peran
mendukung pendidikan vokasi bidang digital agar luaran lulusan yang berkemampuan
keahlian yang berskalabilitas tercapai. Proyek perubahan ini dalam implementasinya ternyata
mendapat dukungan hasil kolaborasi dan kerjasama yang mendukung penguatan-penguatan
tersebut.